Pelajaran Abadi Mengenai Kekayaan, Ketamakan, dan Kebahagiaan
Pengelolaan Uang dengan baik tidak ada hubungannya dengan kecerdasan anda dan lebih banyak berhubungan dengan perilaku anda. Dan perilaku suka diajarkan, bahkan kepada orang-orang yang sangat cerdas.
Pengalaman pribadi kamu dengan uang barangkali menjadi 0,00000001% dari seluruh kejadian di dunia, tapi mungkin 80% cara kerja dunia menurut kamu maka disebut Tak Seorang Pun Gila.
Investor Michael Batnick pernah berkata - "Beberapa pelajaran harus dialami sebelum bisa dimengerti." dalam artian adalah Seseorang tidak akan mengerti jika belum mengalaminya, sama seperti ucapan serial anime "Naruto" dimana karakter villainnya yaitu adalah "Pain" juga berkata demikian bahwa seseorang tidak akan mengerti rasa sakit jika belum pernah merasakannya.
Para ahli ekonomi menulis: "Temuan kami memberi kesan bahwa kesediaan investor individual menanggung risiko bergantung pada sejarah pribadi." Bukan pada kecerdasan, pendidikan, atau kecanggihan. Sekadar nasib kapan dan dimana anda lahir.
Risiko dan keberuntungan adalah dua sisi koin yang sama.
itu bukan masalah gampang. cobalah mengenali apa itu keberuntungan, apa itu keahlian, dan apa itu risiko adalah salah satu masalah terbesar yang kita hadapi ketika mencoba belajar mengenai cara terbaik mengelola uang.
Namun berhati-hati lah karena ada dua hal yang bisa mengarahkan anda dengan lebih baik.
Maksudnya apa ?
Hati-hati dengan siapa yang anda puji dan kagumi, dan Hati-hati dengan siapa yang anda remehkan dan hindari.
Banyak perbedaan didunia ini salah satunya adalah keluarga dalam artian ada beberapa orang lahir di keluarga yang mengutamakan pendidikan, dan ada juga yang lahir tak peduli pendidikan.
beberapa orang lahir di ekonomi yang tumbuh pesat mendorong wiraswasta; dan juga ada yang lahir pada masa perang atau kesulitan. ada juga perkataan dari seseorang kepadamu "Saya ingin kamu berhasil, dan saya ingin kamu berusaha agar berhasil. Namun sadarilah bahwa tak semua keberhasilan disebabkan kerja keras, dan tak semua kemiskinan disebabkan kemalasan. Ingat itu ketika menilai orang. termasuk dirinya sendiri.
Kegagalan yang bisa berupa segalanya dari kebangkrutan sampai tidak berhasil mencapai cita-cita pribadi juga disalahgunakan.
Apakah bisnis yang gagal itu kurang keras berusaha? Apakah investasi buruk tidak dipikirkan dengan baik? Apakah karir yang stuck/mandek disebabkan kemalasan? Kadang, Iya. Tentu saja.
Namun seberapa banyak? kamu mengetahuinya. Segala yang layak dikejar punya peluang berhasil di bawah 100%, dan risiko adalah apa yang terjadi ketika mendapat hasil yang kurang dikehendaki.
Sebagaimana dengan keberuntungan, kisahnya jadi terlalu sulit, terlalu berantakan, terlalu kompleks, jika kita coba urai seberapa banyakkahn suatu hasil disebabkan keputusan sadar atau risiko.
Anggaplah saya membeli saham, dan 5 tahun kemudian harganya tak naik-naik. Mungkin saya membuat keputusan buruk dengan membelinya. Mungkin juga saya membuat keputusan bagus yang peluang untungnya 80% dan saya kebetulan mendapat hasil rugi yang peluangnya 20%, Bagaimana saya tahu yang mana yang akan terjadi? Apa saya berbuat kesalahan, atau saya mengalami kenyataan risiko?
Sesudah menghabiskan bertahun-tahun di sekitar investor dan pemimpin bisnis saya menyadari bahwa kegagalan orang lain biasanya dianggap disebabkan keputusan buruk, sementara kegagalan kita sendiri biasanya dianggap karena risiko buruk. Ketika menilai kegagalan kamu, saya cenderung lebih suka cerita jelas dan sederhana mengenai sebab dan akibat, karena saya tak tahu apa yang berlangsung dalam kepala kamu. "Kamu mendapat hasil buruk, jadi itu mesti disebabkan keputusan buruk" adalah cerita yang paling masuk akal bagi saya. Namun ketika menilai diri sendiri saya bisa membuat cerita liar untuk membenarkan keputusan masa lalu dan mengaitkan hasil buruk dengan risiko.
Bagian yang berbahayanya adalah bahwa kita semua mencoba belajar mengenai apa yang ampuh dan tidak ampuh untuk uang.
Strategi investasi apa yang ampuh? Apa yang tidak ampuh?
Strategi bisnis apa yang ampuh? Apa yang tidak ampuh?
Bagaimana caranya jadi kaya? Bagaimana supaya tidak miskin?
Kita ini cenderung mencari pelajaran dengan mengamati keberhasilan dan kegagalan lalu berkata "Lakukan apa yang dia lakukan, hindari apa yang dia lakukan."
TAK PERNAH CUKUP
Ketika orang kaya berperilaku gila.
Untuk mencari uang yang mereka tak miliki dan butuhkan, mereka mempertaruhkan apa yang mereka miliki dan butuhkan. Itu bodoh. Benar-benar bodoh. Jika anda mempertaruhkan sesuatu yang penting bagi kamu untuk sesuatu yang tak penting bagi kamu, itu tak masuk akal.
"Tak ada alasan untnuk mempertaruhkan sesuatu yang kamu miliki dan butuhkan demi apa yang tak kamu miliki dan tak kamu butuhkan."
Itu salah satu hal yang jelas tapi biasa diabaikan.
Ada beberapa hal untuk kamu perlu ketahui.
1. Keahlian keuangan tersulit adalah menjaga tiang gawang agar berhenti bergerak.
itu salah satu yang paling penting. Jika harapan naik bersama hasil, tidak ada logikanya untuk mengusahakan lebih karena kamu akan merasakan hal yang sama sesudah berusaha lebih keras. Jadinya berbahaya ketika keinginan merasakan lebih-lebih banyak uang, kekuasaan, gengsi, menaikkan ambisi lebih cepat daripada kepuasan.
"Menggunakan uang anda untuk membeli waktu dan pilihan adalah manfaat gaya hidup yang sulit disaingi barang mewah."
Kapitalisme modern sangat hebat dalam dua hal: menciptakan kekayaan dan meciptakan rasa iri. Barangkali keduanya bergandengan; ingin mengalahkan sesama bis amenjadi pendorong kerja keras. Namun kehidupan ini tak asyik tanpa rasa cukup. Kebahagiaan hanyalah hasil dikurangi harapan.
2. Perbandingan sosial adalah masalahnya.
Batas atas perbandingan sosial sangat tinggi sehingga nyaris tak ada yang akan pernah mencapainya. yang artinya adalah pertempuran itu tak pernah dimenangkan, atau satu-satunya cara untuk menang adalah tidak bertarung sejak awal. Terima saja kalau kamu sudah punya cukup harta tidak perlu membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain meski itu lebih sedikit daripada yang dimiliki orang sekeliling kamu.
3. "Cukup" tidak terlalu sedikit.
"Cukup" adalah menyadari bahwa yang sebaliknya nafsu menginginkan lebih yang tak puas-puas akan mendorong kamu ke titik penyesalan.
Satu-satunya cara mengetahui seberapa banyak makanan yang bisa kamu makan adalah makan terus sampai muntah.
Hanya sedikit yang mencobanya karena muntah lebih sakit daripada kenikmatan makan. karena suatu alasan, logika yang sama tak dipakai dibisnis dan investasi, dan banyak yang hanya akan berhenti mencari lebih banyak ketika mereka dipaksa berhenti. itu juga bisa berupa sekadar kelelahan bekerja atau alokasi investasi berisiko yang tak bisa dikelola. Di ujung lain ada Rajat Gupta dan Bernie Madoff, yang mencuri karena tiap dolar layak dikejar, apapun konsekuensinya.
Apapun itu, ketidakmampuan menolak mengejar potensi uang akhirnya akan merepotkan kamu.
Maka dari itu penting untuk kita menjaga hal-hal itu adalah mengetahui kapan waktunya berhenti mengambil risiko yang bisa mengancam semuanya. Mengetahui kapan cukup.
0 Komentar